Kecoak ternyata sudah ada sejak 300
juta tahun yang lalu, dan ternyata dia tidak banyak berevolusi seperti
kebanyakan hewan-hewan lainnya. Sang kecoak ternyata juga ditakdirkan untuk
bertahan di segala macam kondisi seperti panas menyengat atau dingin membeku,
terlebih lagi kecoak juga lebih resisten terhadap radiasi ketimbang makhluk
lain. Binatang ini mampu bertahan hidup tanpa kepala sampai sebulan, sampai akhirnya dia mati
kelaparan. Benar kawan, kecoak tidak membutuhkan kepala untuk bernafas, bahkan
otak sebagai alat kontrol tubuhnya. Kehilangan kepala tidak membuatnya
kehilangan darah seperti kita.
Di alam bebas, ia menjadi santapan predatornya seperti burung, mamalia kecil,
dan binatang amfibi. Namun kecoak kota (kecoak di perkotaan) nyaris tidak punya
musuh, kecuali ya kita ini yang mati-matian berusaha untuk membunuh kecoak itu.
Faktanya, kecoak memiliki pelindung yang kuat di punggungnya yang membuat ia
tidak mudah mati dipukul. O iya buat informasi nih, jangan kira kecoak langsung mati ketika dipukul
ya! Beberapa menit kemudian kecoak itu akan kembali berjalan dan kabur entah
kemana. (Hihihi,,,jangan tersinggung klo dibohongi kecoak ya’)
Dalam hal berkembang biak, kecoak bisa menghasilkan 40 ekor kecoak Junior dalam
sebulan. Mereka adalah kaum Omnivora yang bisa memakan Feses, lem, sisa makanan
di dapur, organisme mati (termasuk mayat manusia), bahkan keturunannya sendiri.
Sayangnya kecoak bernasip buruk karena selain menjijikan bagi kebanyakan orang,
kecoak dituding sebagai penyebar bakteri dan penyakit, juga dituduh menyebabkan
gangguan pernapasan dan pemicu asma, serta mengontaminasi makanan. (huhuhu,
binatang malang).
Tapi, apa benar kehadiran kecoak di dunia ini tidak ada gunanya sama sekali? Ya
pasti ada dong. Kecoak itu bagian dari rantai makanan. Kalau dia hilang,
yaa…..tau sendiri kan gimana jadinya. Selain itu,
kecoak membantu membersihkan lingkungan kita dari sisa-sisa organisme. Dan yang paling menarik
adalah, kecoak bisa dijadikan indikator kebersihan di rumah. Serius nih, jika
kita sudah membersihkan rumah, tapi ternyata kecoaknya masih menginvasi dapur
kita, bergembiralah. Percaya atau tidak, ini sesungguhnya bukti bahwa
lingkungan rumah kita sudah bersih. Saking bersihnya sampai tidak menyediakan
makanan bagi sang kecoak sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengorek-ngorek
makanan di dapur. Eh tapi jangan diartikan rumah yang banyak kecoaknya itu
bersih ya? Itu mah rumah yang banyak makanan kecoak namanya. Hehehe…
Selain itu, konon katanya kecoak mengandung protein yang tinggi juga loh, asal
kamunya tidak jijik aja. Hehehe… Bagi yang berminat, cara memasaknya adalah
dengan mencabut dulu semua kaki dan sayapnya. Potong bagian kepala, dan buat
irisan di tengah badan. Sebelum dipanggang, campur dengan bawang dan garam.
Rasanya ?? jangan tanya ke saya, saya kan hanya kasih saran loh, selanjutnya
terserah anda. Hehehe…